Senin, 23 Februari 2009

1/2 satu



Gelora menjilati sisi malam yang sunyi,
dendamku bertumpuk dari lampau pada cadarmu.
Tak harus ada misteri,
untuk menjabat tanganku dengan ramah,
atau pukul wajahku dengan marah.
Biasa sajalah !!!
Tak perlu berlebihan menghidangkan kesakitan,
karena para tamu sudah kenyang sebelum datang.
Sudah pasti
Mereka bosan dan lalu pergi,
Tinggal pujangga sendiri
menanti pagi.
Remuk sudah hati yang dicaci.
Kamis, 4 Juli 2002. Adi J. Veckoke

0 komentar:

Posting Komentar