Senin, 16 Februari 2009

Kisah yang biasa



Engkau begitu tulus menggenggam derita,
dan masih bisa melantunkan kicau burung di pagi hari.
Sementara uluran tangan cinta kau ingkari.
Engkau begitu mesra memeras air mata,
dan tersenyum meremas duri,
sementara cinta yang menyala kau punggungi
Seperti biasa sebuah ketulusan tersingkirkan.
Adi J. Veckoke, 26 Februari 2000

0 komentar:

Posting Komentar